Kamis, 10 November 2016 By: Unknown

Program Jaminan diterima masuk PKN STAN




      Beberapa bimbel stan di Yogyakarta, Jakarta, Kudus dan segenap daerah memiliki program Jaminan diterima masuk PKN STAN. Bimbel-bimbel STAN tersebut melalui program biasa atau reguler mematok tarif 1,6 juta 2,5 sampai dengan 3 juta. Namun untuk progam jaminan diterima PKN STAN, mereka berani mematok biaya 18 juta hingga 24 juta rupiah. Lalu apa beda antara program reguler dan program jaminan? Kalau program reguler, peserta bimbel berkompetisi secara sehat melalui tahapan demi tahapan untuk berjuang diterima menjadi mahasiswa PKN STAN. Mereka berpayah-payah berjuang melalui setahap demi setahap saringan USM PKN STAN.

      Berbeda dengan bimbel program jaminan yang menjamin peserta USM STAN dijamin lolos diterima menjadi mahasiswa STAN. Tentu saja program jaminan ini menarik minat banyak murid SMA dan para orang tua. Banyak diantara mereka membayangkan dengan modal 18 juta sampai 24 juta bisa dengan mudah memasukkan anaknya menjadi PNS di kementerian keuangan. Dengan modal 24 juta bisa menjadi pegawai pajak.

     Namun apakah memang benar demikian? Berdasarkan pengalaman saya berdialog dengan salah seorang peserta program jaminan bimbel stan di Yogyakarta, ternyata jaminan itu hanya berlaku untuk lolos saringan I TPA TBI USM PKN STAN. Kalau tidak lolos saringan pertama USM STAN, maka uang dikembalikan 50%. Namun bila peserta lolos saringan pertama namun gagal pada saringan kedua kebugaran atau gagal pada saringan ketiga TKD, maka uang 24 juta tidak akan dikembalikan. Penyelenggara bimbel tersebut menyatakan punya kenalan di BPPK yang bisa membantu meloloskan upaya masuk STAN.

     Saya pernah mendengar langsung orang tua peserta program jaminan bimbel stan di Yogyakarta menelpon dan menanyakan siapakah orang dalam BPPK tersebut? Ternyata karyawan bimbel stan di Yogyakarta itu tidak berani mengatakan nama orang internal BPPK. Si anak tetap ikut program jaminan bimbel tersebut. Setelah si anak yang mengikuti program jaminan bimbel stan di yogyakarta itu tes USM STAN di BDK Yogyakarta, ternyata ia tidak lolos saringan I USM STAN 2016.

     Hal berbeda dialami seorang alumnus SMA I Pati yang ikut program jaminan salah satu bimbel STAN di Jakarta. Ia sudah membayar 24 juta rupiah dan mengikuti program pelatihan langsung di Jakarta kawasan Bintaro dekat kampus STAN. Ia sudah belajar dan mengikuti USM STAN tahun 2015. ia berhasil lolos saringan I TPA TBI namun gagal pada saringan kedua tes kebugaran. Uang jaminan tidak dikembalikan.


     Kesimpulannya adalah bahwa program jaminan yang ditawarkan oleh bimbel-bimbel STAN di segenap daerah dengan membawa-bawa oknum BPPK adalah bentuk kebohongan dan penipuan belaka. Memanfaatkan minat para orang tua peserta USM STAN yang menggebu-gebu agar anaknya berhasil menjadi PNS Kemenkeu, bimbel-bimbel ini berhasil menarik minat dan menipu para peserta USM STAN. Sebagaimana yang selalu dan selalu diserukan oleh kementerian keuangan, PKN STAN dan BPPK bahwa USM STAN dilaksanakan dengan jujur. Tidak ada unsur pintu belakang. Jadi kalau peserta lolos diterima itu disebabkan karena kemampuannya sendiri dan bukan atas bantuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kalaulah memang ada oknum BPPK yang membantu tentu tidak akan bisa, karena sistem rekrutmen kemenkeu sedemikian ketat. Meskipun lolos saringan I melalui pintu belakang, namun tetap akan gagal pada saringan kedua dan ketiga.

     Jadi waspadalah terhadap penipuan program jaminan diterima STAN karena bantuan pihak ketiga. Lebih baik belajar mulai sekarang, berlatih soal TPA dan TBI berulang-ulang, latihan lari sejak dini, mempersiapkan diri agar lolos USM Stan. Andalkanlah dirimu sendiri dan jangan bergantung pada orang lain. Sukseslah melalui proses dan jangan harapkan yang instan. Sadarlah banyak orang tertipu karena suka dengan yang instan-instan. Berusahalah dengan jujur, nikmatilah proses belajar. Berharaplah hanya kepada Allah yang maha kuasa dan jangan berharap pada manusia. Semoga sukses.

0 komentar:

Posting Komentar